Rumah dengan desain inovasi anti gempa cukup umum untuk ditemui di Jepang. Jepang yang merupakan negara yang terletak pada daerah cincin api Pasifik sering menghadapi resiko gempa bumi hampir setiap tahunnya. Jepang menyadari risiko besar ini dan mengembangkan beberapa teknik konstruksi pembangunan yang hanya kuat dan dapat fleksibel dalam menghadapi guncangan.
Hasil konstruksi dari teknologi canggih yang digunakan dapat membuat struktur bangunan di Jepang meredam getaran serta menjaga kestabilan gedungnya. Yuk kita Ulik rahasia mengenai bagaimana Jepang mampu menciptakan gedung-gedung anti gempa dan menjadi inspirasi berbagai gedung di dunia.
Awal Mula Teknologi Bangunan Tahan Gempa di Jepang

Pagoda horyuji Temple
Masyarakat Jepang Telah sadar pentingnya membangun struktur bangunan tahan gempa yang dibuktikan pada kuil-kuil kayu seperti Pagoda horyuji yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Kuil yang dibangun lebih dari 1300 tahun lalu ini mampu bertahan berkat desainnya yang fleksibel sehingga menjadikan struktur bangunan bergerak mengikuti adanya getaran bumi tanpa merusak bangunan. Namun Berdasarkan pengalaman gempa besar yang menimpa Kanto pada tahun 1923 serta Kobe pada tahun 1995 yang menghancurkan begitu banyak bangunan, inovasi teknologi anti gempa semakin giat dikerjakan di Jepang sehingga setiap pembangunan gedung harus memenuhi standar ketat yang terus diperbarui sesuai dengan temuan terbaru pada dunia konstruksi.
Teknologi inovatif gedung anti gempa
Beberapa teknologi inovatif yang digunakan Jepang dalam membangun konstruksi gedung anti gempa adalah sebagai berikut
1. Isolasi seismik
Isolasi seismik
Isolasi seismik merupakan teknik yang menjadikan gedung mengambang pada atas pondasi dengan menggunakan bantuan bantalan karet maupun baja yang menyerap getaran gempa sehingga menjadikan struktur tetap stabil. Teknik ini digunakan dan dapat ditemukan pada konstruksi Tokyo Sky 3 di mana salah satu menara tertinggi di dunia yang dirancang menggunakan teknik isolasi seismik canggih
2. Sistem peredam getaran
Peredam Getaran yang bekerja seperti bandul raksasa dapat ditemukan pada beberapa gedung pencakar langit seperti Menara Tokyo dan juga Yokohama Landmark Tower di mana teknologi ini dapat mengurangi goyangan saat terjadi angin badai maupun gempa dengan kekuatan yang besar
3. Bangunan sistem hidrolik
Sistem hidrolik pada bangunan dapat membantu menyerap serta mendistribusikan energi gempa secara merata sehingga dapat mengurangi dampak guncangan terhadap konstruksi bangunan gedung
4. Struktur baja fleksibel
Banyak gedung di Jepang menggunakan struktur baja fleksibel yang dirancang dapat melentur saat terpapar getaran gempa alih-alih menggunakan beton bertulang biasa. Salah satu gedung yang menggunakan teknologi ini adalah rapoggi heels Mori Tower.
Konsep smart building yang diusung di Jepang terus mengembangkan teknologi konstruksi yang tahan gempa dan mampu mendeteksi perubahan seismik secara Real Time dan menyesuaikan struktur bangunan secara otomatis. Jepang juga mulai menggunakan material ramah lingkungan seperti batu bata daur ulang dalam kurung rekreasi dalam upaya membangun struktur ringan namun memiliki kekuatan yang kuat guna mengurangi dampak ekologis yang timbul.
Teknologi dan inovasi telah menjadi bukti bahwa Jepang mampu menghadapi bencana alam melalui regulasi ketat serta riset berkelanjutan. Jepang yang menerapkan teknologi canggih dalam proses pembangunan konstruksi bangunan dapat mengurangi dampak gempa bumi terhadap keselamatan serta ketahanan infrastruktur. Negara serupa yang berada pada zona rawan gempa dapat belajar dari Jepang dalam upaya menciptakan sistem pembangunan yang berkelanjutan dan aman.