Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap kini semakin diminati masyarakat, terutama karena potensi penghematan listrik dan kontribusinya terhadap lingkungan yang lebih bersih.
Pada artikel ini, kita akan merangkum informasi lengkap seputar biaya pemasangan, manfaat penggunaan, regulasi pemerintah, dan estimasi balik modal atau return of investment (ROI) dari PLTS atap untuk kebutuhan rumah tangga.
1. Biaya Pemasangan PLTS Atap Berdasarkan Kapasitas
Pertama sekali kita harus mengetahui berapa sih biaya yang diperlukan untuk pemasangan alat tersebut?
Biaya instalasi PLTS atap sangat bergantung pada kapasitas sistem yang dipasang. Umumnya, harga berkisar antara Rp14–17 juta per kWp. Berikut adalah estimasi biaya pemasangan dan potensi penghematan per tahun:
Kapasitas Sistem | Biaya Pasang (Rp) | Penghematan per Tahun (Rp) | Estimasi ROI |
---|---|---|---|
1 kWp | 23,700,000 | 2,880,000 | ~8,2 tahun |
2 kWp | 37,600,000 | 5,640,000 | ~6,7 tahun |
3 kWp | 57,200,000 | 8,400,000 | ~6,8 tahun |
4 kWp | 71,200,000 | 11,220,000 | ~6,3 tahun |
5 kWp | 90,000,000 | 13,980,000 | ~6,4 tahun |
Dengan asumsi tarif listrik stabil, investasi dapat kembali dalam 6–8 tahun, dan panel tetap beroperasi hingga 20–25 tahun.
2. Manfaat Menggunakan PLTS Atap
Penggunaan panel surya menawarkan banyak manfaat bagi rumah tangga:
Listrik dari PLTS mengurangi konsumsi dari PLN secara langsung.
Tidak menghasilkan emisi saat digunakan.
Mendukung kemandirian energi rumah tangga, terutama pada siang hari.
Panel umumnya tahan hingga 25 tahun dan hanya memerlukan pembersihan berkala.
3. Regulasi Pemerintah Terkait PLTS Atap
Pemerintah telah mengatur pemanfaatan PLTS atap melalui berbagai regulasi:
4. Perhitungan Balik Modal (ROI)
ROI dihitung dengan membandingkan biaya pemasangan dengan penghematan listrik tahunan. Misalnya, sistem 3,06 kWp dengan biaya Rp51,36 juta mampu menghemat sekitar Rp556.000 per bulan, sehingga balik modal dalam waktu sekitar 7–8 tahun.
Namun, karena regulasi baru tidak lagi memberikan kompensasi untuk listrik yang diekspor, maka estimasi ROI bisa lebih panjang dibandingkan sebelumnya. Maka, penting bagi pengguna untuk merancang sistem yang optimal berdasarkan konsumsi listrik harian.
Kesimpulan :
PLTS atap adalah solusi hemat dan ramah lingkungan bagi rumah tangga. Meskipun memerlukan investasi awal yang cukup besar, keuntungan jangka panjang baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan menjadikan teknologi ini layak dipertimbangkan. Dengan memahami biaya, manfaat, dan regulasi yang berlaku, masyarakat bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan memasang PLTS atap di rumah.