Halo sobat Reclea Brick, Kalian pernah dengar Waste-to-Energy?
Taukah kamu apa itu Waste-to-Energi ?
Teknologi Waste-To Energi (WtE) merupakan teknologi pengolahan sampah menjadi energi, manfaat dari teknologi ini adalah mengurangi jumlah tumpukan sampah yang ada dan menghasilkan energi yang cukup besar serta mengurangi emisi gas dari rumah kaca. Hal ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Teknologi ini memanfaatkan energi panas untuk menciptkan listrik. Hal ini menjadi temuan baru dalam menciptakan revolusi pemanfaatan limbah menjadi energi berbasis teknologi.
TPA Benowo bisa hasilkan energi Listrik !
Ternyata beberapa kota di Indonesia sudah berhasil menciptakan energi terapan terbaru berbasis sampah lho. Beberapa kota diantaranya adalah kota Surabaya.
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Benowo yang terletak di kelurahan sumberejo kecamatan pakal kota Surabaya, Jawa Timur. Pada saat ini TPS ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir sampah-sampah tetapi juga sebagai tempat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Tempat ini menjadi PLTSa pertama dan terbesar yang ada di Indonesia dan di resmikan langsung oleh Bapak Presiden.
Pada tahun 2021 Bapak Presiden Republik Indonesia, yaitu Bapak Joko Widodo selaku Presiden telah meresmikan Pengelolah Sampah menjadi Energi Listrik atau biasa di sebut dengan PLTSa. Tempat ini pertama di resmikan Bapak Presiden di kota Surabaya pada tanggal 6 Mei 2021.
Dalam pengerjaan proyek Pengelola Sampah menjadi Energi Listrik ini, kabarnya pemerintah telah mengucurkan dana hingga 704 milyar rupiah. Tentunya dengan dana yang besar ini diharapkan bisa memberikan hasil yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat luas.
Bagaimana alur ini berjalan ?
Petugas kebersihan akan mengambil sampah-sampah dari masyarakat yang sudah terkumpul di wilayah TPS ( Tempat Pembuangan Sampah ) sekitar. Untuk wilayah Surabaya sampah akan terkumpul di TPS Benowo.
Selanjutnya sampah – sampah yang sudah terkumpul akan ditata dan di padatkan, namun sebelumnya sampah yang mudah terbakar dan tidak mudah terbakar akan dipisahkan terlebih dahulu. Setelah di padatkan sampah tersebut akan di biarkan selama kurang lebih satu bulan sampai akhirnya sampah akan di timbun dengan tanah, setelah sudah berhasil padat, sampah akan dibakar, Panas yang dihasilkan dari pembakaran akan menjadi uap dan uap inilah yang akan menggerakan turbin yang berhubungan dengan generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Adanya kegiatan pengolahan sampah menjadi energi listrik merupakan sebuah trobosan yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan yang ada namun juga menjadi inovasi dalam menciptakan energi terbarukan. Dengan adanya terobosan baru ini menjadikan Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan dan menjadikan peluang besar sampah sebagai sumber daya yang bernilai. Pembangkit Listrik Energi Sampah yang sudah ada dan penerapan teknologi lebih lanjut membuat kita berperan dalam misi mengurangi krisis global dan memajukan teknologi hijau ramah lingkungan. Menjadikan sampah sebagai bahan baku untuk energi listrik adalah bukan hal yang mustahil. Dengan bantuan dari pemerintah, pemanfaatan teknologi terbaru serta kerja sama dari banyak masyarakat luas akan mendorong terciptanya kesejahteraan bersama.
Mari kita semakin yakinkan masyarakat luas, jika kita bisa bersama-sama dalam menjaga lingkungan disekitar kita serta membuat dampak yang besar dan bernilai positif bagi masyarakat luas. Biasakan diri dari langkah kecil dengan membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya bisa membantu tim petugas TPA dalam pengelolaan sampah. Ajarkan sejak dini pada anak-anak untuk mencintai lingkungan di sekitar dengan melakukan hal-hal kecil yang akan menjadi dampak positif di kedepannya.
BERANI BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK ®