Hai sobat Reclea Brick, selamat datang dan selamat membaca artikel kami terbaru. Kali ini kita akan membahas efek negatif dari proses produksi batu bata merah.
Tingkat penggunaan batu bata merah saat ini masih sangat tinggi akibat dari permintaan pasar yang masih banyak. Banyak pengguna yang tidak mengetahui jenis bata alternatif lain sebagai material dinding. Serta masih banyak pengguna yang tidak mengetahui efek negatif dari penggunaan batu bata merah konvensional.
Efek negatif yang ditimbulkan seperti merusak kualitas tanah, adanya lubang-lubang bekas galian, hingga terjadinya banjir akibat rusaknya area resapan, hingga area subur tanah juga perlahan menghilang.
Apa saja dampak yang dihasilkan dari proses produksi batu bata merah? Berikut diantaranya:
- 1. Pencemaran udara
Limbah yang paling dapat kita lihat dan rasakan oleh masyarakat sekitar adalah polusi udara akibat dari pembakaran batu bata. Asap hasil pembakaran ini dapat membuat mata perih dan menyebabkan sesak napas. Walaupun beberapa pengusaha batu bata merah menggunakan pembatas batu bata dan juga terpal untuk meminimalisir asap, emisi karbon yang dihasilkan tetap dapat mengganggu lingkungan sekitar.
- 2. Pengerukan tanah berlebihan
Proses produksi batu bata merah membutuhkan bahan baku utama berupa tanah liat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tanah di sekitar lokasi tambang tanah liat sering kali dikeruk secara berlebihan. hal ini dapat menyebabkan lahan menjadi tandus, menurunkan kesuburan tanah, dan meningkatkan risiko erosi yang nantinya bisa menyebabkan banjir ketika musim hujan tiba. Dalam jangka panjang, eksploitasi ini bisa berdampak pada perubahan struktur tanah serta hilangnya area pertanian produktif.
- 3. Pencemaran air
Selain polusi udara, produksi batu bata merah juga dapat mencemari sumber air di sekitarnya. Proses pencucian tanah liat serta limbah yang dihasilkan sering kali dibuang langsung ke got/sungai tanpa melalui pengolahan yang tepat. Akibatnya, kualitas air menurun, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat sekitar.
- 4. Dampak kesehatan bagi pekerja dan masyarakat sekitar
Pekerja di industri batu bata merah sering kali terpapar langsung oleh asap pembakaran, debu tanah liat, serta panas tinggi dari tungku pembakaran. Paparan ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya. Minimnya penggunaan alat pelindung diri (APD) juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi kesehatan para pekerja. Keresahan masyarakat juga banyak terjadi. Banyaknya debu yang beterbangan akibat dari pembakaran batu bata merah ini menjadi suatu problematika bagi masyarakat sekitar.