Apa itu KPR Rumah? Bagaimana Cara Hitungnya?
Halo sobat Reclea Brick, kamu berencana akan membeli rumah dalam waktu dekat?
Kamu bakal beli rumah secara cash atau KPR nih guys?
Oiya kalo kamu ada recana untuk beli rumah secara KPR, kamu udah tau belum cara hitung-hitungannya ?. Jangan sampai salah langkah lho, ayo luangin waktu kamu untuk cari tau gimana sih detail KPR rumah.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah salah satu solusi yang sangat membantu masyarakat membeli rumah dengan pembiayaan dari bank. Dengan KPR, kita tidak perlu membayar seluruh harga rumah sekaligus, cukup membayar uang muka (down payment/DP) dan melanjutkan sisanya melalui cicilan. Artikel kali ini akan menjelaskan tentang jenis-jenis KPR, cara pengajuan, simulasi perhitungan, serta tips memilih KPR yang tepat.
Apa Itu KPR?
KPR adalah fasilitas pinjaman dari bank atau lembaga keuangan untuk pembelian rumah. Dalam KPR, rumah yang dibeli dijadikan jaminan. Dengan tenor hingga 30 tahun, KPR memungkinkan siapa pun memiliki rumah meskipun belum memiliki cukup dana untuk pembayaran penuh.
Jenis-Jenis KPR
- KPR Konvensional
KPR ini menggunakan suku bunga tetap (fix) dan mengambang (floating) berdasarkan kebijakan bank. Cocok bagi mereka yang ingin fleksibilitas. - KPR Syariah
Menggunakan prinsip syariah tanpa bunga, biasanya dalam bentuk akad murabahah (jual beli). Cocok untuk masyarakat yang mengutamakan transaksi halal. - KPR Subsidi
Ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), KPR subsidi menawarkan suku bunga tetap rendah (sekitar 5%) dan cicilan yang lebih terjangkau. Salah satu program populernya adalah KPR FLPP dari pemerintah
Simulasi Perhitungan KPR
Untuk gambaran lebih jelas, berikut mimin kasih contoh sederhana simulasi pembelian rumah seharga Rp500 juta dengan DP 20% (Rp100 juta) dan tenor 15 tahun dari beberapa pihak penyedia KPR:
Simulasi Bank BTN (KPR Subsidi)
Harga Rumah: Rp500 juta
DP: Rp100 juta (20%)
Jumlah Pinjaman (Pokok): Rp400 juta
Tenor: 15 tahun
Suku Bunga Fix: 5% selama 5 tahun pertama
Suku Bunga Floating (Estimasi): 8% setelah masa fix
Tahap 1: Masa Fix (5 Tahun)
Angsuran bulanan dihitung dengan rumus:
Cicilan = [Pokok + (Pokok × Bunga × Waktu)] / (Tenor × 12)
Cicilan per bulan selama masa fix:
Rp400 juta × (1 + 5% × 5) ÷ 60 bulan = Rp3.166.667
Total pembayaran selama 5 tahun:
Rp3.166.667 × 60 bulan = Rp190 juta
Tahap 2: Masa Floating (10 Tahun)
Saldo pokok yang tersisa setelah 5 tahun adalah Rp288 juta. Cicilan dihitung dengan bunga 8%:
Rp288 juta × (1 + 8% × 10) ÷ 120 bulan = Rp3.840.000
Total pembayaran selama 10 tahun:
Rp3.840.000 × 120 bulan = Rp460.8 juta
Total Biaya BTN: Rp190 juta (fix) + Rp460.8 juta (floating) = Rp650.8 juta
Simulasi Bank BRI (KPR Konvensional)
Harga Rumah: Rp500 juta
DP: Rp100 juta (20%)
Jumlah Pinjaman (Pokok): Rp400 juta
Tenor: 15 tahun
Suku Bunga Floating Tahun Pertama: 7%
Suku Bunga Floating Selanjutnya (Estimasi): 9%
Tahap 1: Tahun Pertama (7%)
Cicilan per bulan:
Rp400 juta × (1 + 7% × 1) ÷ 12 bulan = Rp3.583.333
Total pembayaran tahun pertama:
Rp3.583.333 × 12 bulan = Rp43 juta
Tahap 2: Sisa Tenor (14 Tahun, 9%)
Saldo pokok setelah 1 tahun adalah Rp378 juta. Cicilan dihitung dengan bunga 9%:
Rp378 juta × (1 + 9% × 14) ÷ 168 bulan = Rp4.410.000
Total pembayaran selama 14 tahun:
Rp4.410.000 × 168 bulan = Rp740.88 juta
Total Biaya BRI: Rp43 juta (tahun pertama) + Rp740.88 juta (14 tahun) = Rp783.88 juta
Simulasi Pinhome
Harga Rumah: Rp500 juta
DP: Rp100 juta (20%)
Jumlah Pinjaman (Pokok): Rp400 juta
Tenor: 15 tahun
Suku Bunga Fix: 6% selama 3 tahun
Suku Bunga Floating (Estimasi): 9% setelah masa fix
Tahap 1: Masa Fix (3 Tahun)
Cicilan per bulan:
Rp400 juta × (1 + 6% × 3) ÷ 36 bulan = Rp3.444.444
Total pembayaran selama 3 tahun:
Rp3.444.444 × 36 bulan = Rp124 juta
Tahap 2: Masa Floating (12 Tahun)
Saldo pokok setelah 3 tahun adalah Rp328 juta. Cicilan dihitung dengan bunga 9%:
Rp328 juta × (1 + 9% × 12) ÷ 144 bulan = Rp4.025.000
Total pembayaran selama 12 tahun:
Rp4.025.000 × 144 bulan = Rp579.6 juta
Total Biaya Pinhome: Rp124 juta (fix) + Rp579.6 juta (floating) = Rp703.6 juta
Kesimpulan Biaya KPR
Bank |
Biaya Total KPR |
BTN (Subsidi) |
Rp650.8 juta |
BRI (Konvensional) |
Rp783.88 juta |
Pinhome |
Rp703.6 juta |
Dari simulasi di atas, BTN Subsidi menawarkan total biaya paling rendah karena bunga fix yang kecil selama 5 tahun. Namun, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu. Jangan lupa konsultasikan perhitungan lengkapnya dengan pihak kredit kamu.
Langkah-Langkah Mengajukan KPR
- Pilih Properti yang Diinginkan
Temukan rumah sesuai anggaran dan kebutuhan. Tentukan lokasi, tipe rumah, dan harga yang cocok. - Pilih Bank dan Skema KPR
Bandingkan program KPR dari beberapa bank. Cari tahu tentang suku bunga, biaya tambahan, dan syarat pengajuan. - Siapkan Dokumen Penting
- KTP dan NPWP
- Slip gaji atau laporan penghasilan
- Rekening koran 3–6 bulan terakhir
- Surat keterangan kerja (untuk karyawan) atau SIUP (untuk wiraswasta).
- Ajukan Permohonan dan Verifikasi
Setelah mengumpulkan dokumen, bank akan menganalisis kemampuan finansial Anda untuk menentukan apakah permohonan disetujui atau tidak.
5. Akad Kredit
Jika disetujui, Anda akan menandatangani perjanjian kredit dan memulai cicilan.
Tips Memilih KPR yang Tepat
- Perhatikan Suku Bunga:
Pilih bunga tetap jika ingin angsuran stabil, atau bunga mengambang jika berharap bunga menurun di masa depan. - Cek Biaya Tambahan:
Pastikan Anda memahami biaya lain, seperti asuransi, administrasi, dan denda keterlambatan. - Simulasikan KPR Anda:
Gunakan kalkulator KPR online dari situs seperti BTN Properti, Pinhome, atau bank lainnya untuk menghitung cicilan yang sesuai .
Persiapkan Uang Muka:
Usahakan menabung minimal 20–30% dari harga rumah sebagai DP untuk mengurangi beban cicilan.